MPP,Ambon- Pendidikan karakter adalah pendidikan yang penting dalam membangun SDM Bangsa yang unggul. Di Indonesia hingga sekarang sudah banyak wacana-wacana dan buku-buku tentang pendidikan karakter, Tetapi hasilnya belum maksimal. Permasalahan- permasalahan moral yang dihadapi Bangsa ini masih sangat kompleks dimulai dari para Pemimpin hingga masyarakat seluruhnya.

Permasalahan moral generasi sekarang merupakan akumulasi dari kesalahan pendidikan masa lalu yang kurang menerapkan pendidikan karakter dalam pembelajarannya. Pendidikan hanya mengejar kemampuan intelaktual saja, Sehingga menghasilkan manusia yang pintar tapi tidak baik. Pada dasarnya manusia pintar tapi tidak baik itu merupakan suatu bahaya karena mempunyai kesempatan untuk berbuat kecurangan. Maka untuk generasi sekarang dan generasi yang akan datang manusia Indonesia harus menjadi manusia yang pandai dan juga baik.

Untuk menciptakan peradaban Bangsa yang dicita-citakan tersebut, Maka diperlukan pengoptimalan pendidikan karakter. Dengan cara mengoptimalkan penanaman nilai-nilai luhur di dalam dunia pendidikan, Keluarga, Dan masyarakat. Menjadikan nilai-nilai luhur tersebut menjadi suatu kebiasaan dan juga dibutuhkan  pengoptimalan dukungan dari Pemerintah berupa kebijakan, Sarana prasarana, Komitmen pemangku kepentingan, Lingkungan, Pedoman, Dll. Dan kesemua cara pengoptimalan tersebut akan dapat sempurna apabila seluruh Bangsa ini melandasinya dengan jiwa perjuangan dan pengabdian (Patriotisme dan Nasionalisme) terhadap Tanah Air kita Indonesia.

Terselenggaranya variasi modus belajar para siswa perlu ditunjang oleh variasi modus penyampaian pelajaran oleh para guru. Kebiasaan penyampaian pelajaran secara eksklusif dan pendekatan ekspositorik hendaknya dikembangkan kepada pendekatan yang lebih beragam seperti diskoveri dan inkuiri. Kegiatan penyampaian informasi, Pemantapan konsep, Pengungkapan pengalaman para siswa melalui monolog oleh guru perlu diganti dengan modus penyampaian yang ditandai oleh pelibatan aktif para siswa baik secara intelektual (Bermakna) maupun secara emosional (Dihayati kemanfaatannya) sehingga lebih responsif terhadap upaya mewujudkan tujuan utuh pendidikan. Dengan bekal varisai modus pembelajaran tersebut, Maka skenario pembelajaran yang di dalamnya terkait pendidikan karakter bangsa seperti contoh berikut ini dapat dilaksanakan lebih bermakna.

Penempatan Pendidikan karakter Bangsa diintegrasikan dengan semua mata pelajaran tidak berarti tidak memiliki konsekuensi. Oleh karena itu, Perlu ada komitmen untuk disepakati dan disikapi dengan saksama sebagai kosekuensi logisnya. Komitmen tersebut antara lain sebagai berikut. Pendidikan karakter Bangsa (sebagai bagian dari kurikulum) yang terintegrasikan dalam semua mata pelajaran, Dalam proses pengembangannya haruslah mencakupi tiga dimensi yaitu Kurikulum sebagai ide, Kurikulum sebagai dokumen, Dan Kurikulum sebagai proses terhadap semua mata pelajaran yang dimuati pendidikan karakter Bangsa. mengurai bahwa pengembangan ide berkenaan dengan folisifi Kurikulum, Model Kurikulum, Pendekatan dan teori belajar, Pendekatan atau model evaluasi. Pengembangan dokumen berkaitan dengan keputusan tentang informasi dan jenis dokumen yang akan dihasilkan, Bentuk/Format Silabus, Dan komponen kurikulum yang harus dikembangkan. Sementara itu, Pengembangan proses berkenaan dengan pengembangan pada tataran empirik seperti RPP, Proses belajar di kelas, Dan evaluasi yang sesuai. Agar pengembangan proses ini merupakan kelanjutan dari pengembangan ide dan dokumen haruslah didahului oleh sebuah proses sosialisasi oleh orang-orang yang terlibat dalam kedua proses, Atau paling tidak pada proses pengembangan kurikulum sebagai dokumen.

Artinya, Pada setiap rencana pembelajaran termuat kemampuan Kognitif, Afektif, Dan Psikomotor; Dampak instruksional; Dan dampak pengiring. Dengan demikian, Seorang Guru akan menilai kemampuan dalam semua ranah ujian suatu mata pelajaran secara Absah, Tanpa ragu, Dan dapat dipertangungjawabkan.Pendidikan karakter Bangsa dalam keterpaduan pembelajaran dengan semua mata pelajaran sasaran integrasinya adalah materi pelajaran, Prosedur penyampaian, Serta pemaknaan pengalaman belajar para siswa. Konsekuensi dari pembelajaran terpadu, Maka modus belajar para siswa harus bervariasi sesuai dengan karakter masing-masing siswa Variasi belajar itu dapat berupa membaca bahan rujukan, Melakukan pengamatan, Melakukan percobaan, Mewawancarai nara sumber, Dan sebagainya dengan cara kelompok maupun individual.

Dalam pembelajaran terpadu agar pembelajaran efektif dan berjalan sesuai harapan ada persyaratan yang harus dimiliki yaitu (a) Kejelian profesional para Guru dalam mengantisipasi pemanfaatan berbagai kemungkinan arahan pengait yang harus dikerjakan para siswa untuk menggiring terwujudnya kaitan-kaitan koseptual intra atau antarmata bidang studi dan (b) Penguasaan material terhadap bidang-bidang studi yang perlu dikaitkan (Joni, 1996). Berkaitan dengan Pendidikan karakter Bangsa sebagai pembelajaran yang terpadu dengan semua mata pelajaran arahan pengait yang dimaksudkan dapat berupa pertanyaan yang harus dijawab atau tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh para siswa yang mengarah kepada perkembangan pendidikan karakter Bangsa dan pengembangan kualitas kemanusiaan.

Cukup beralasan bila Pendidikan karakter Bangsa dalam pembelajarannya diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran. Alasan-alasan itu adalah karena meningkatkan akhlak luhur para siswa adalah tanggung jawab semua Guru, semua Guru harus menjadi teladan yang berwibawa, Tujuan utuh pendidikan adalah membentuk sosok siswa secara utuh, Pencapaian pendidikan harus mencakupi dampak instruksional dan dampak pengiring. Implementasi Pendidikan karakter Bangsa terintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran, Pengembangannya lebih memadai pada model kurikulum terpadu dan pembelajaran terpadu dengan menentukan center core pada mata pelajaran yang akan dibelajarkan kepada siswa.

Proses pengembangan Pendidikan karakter Bangsa sebagai pembelajaran terpadu harus diproses seperti kuriklum lainya yaitu sebagai Ide, Dokumen, Dan proses; Kejelian profesional dan Penguasaan materi; Dukungan pendidikan luar sekolah; Arahan spontan dan penguatan segera; Penilaian beragam; Difusi, Inovasi dan sosialisasi adalah komitmen-komitmen yang harus diterima dan disikapi dalam pencanangan pembelajaran terpadu Pendidikan karakter bangsa.

Keterpaduan pendidikan karakter adalah kegiatan pendidikan. Pendidikan karakter diharapkan menjadi kegiatan-kegiatan diskusi, Simulasi, Dan penampilan berbagai kegiatan sekolah untuk itu Guru diharapkan lebih aktif dalam pembelajarannya.
Lingkungan sekolah yang positif membantu membangun karakter. Untuk itu benahi lingkungan sekolah agar menjadi lingkungan yang positif dan para Guru harus disiplin lebih dulu, siswa pasti akan mengikuti disiplin.(Hasbi Chaidir)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan tulis komen anda!
Masukkan nama anda disini