Tembagapura – Untuk saat ini banyaknya produk alat berat yang masuk ke Indonesia dan bersaing dalam pasar Internasional dimana salah satu dari merek terkenal tersebut yang telah masuk ke Indonesia jenis Crane Crawler dengan tipe SCC 6000A dengan kapasitas 600T berhasil pulang dengan tidak selamat pada tanggal 17 Juli 2024 dari proyek terbesar di tersebut.Ada pun kejadian tersebut yang terpantau langsung dari proyek tersebut terjadi saat akan di kembalikan oleh pemakai crane tersebut di Proyek Copper Cleaner yang di kerjakan oleh perusahaan dari luar negri tersebut sebagai pemenang tender dalam proyek terbesar yang dikerjakan diatas gunung dengan ketinggian diatas 2800Meter dari permukaan laut.

Pantauan dari lapangan dimana salah satu pekerja mengalami kecelakaan kerja namun tidak mengalami luka berat dengan jahitan di wajahnya akibat kondisi crane yang akan dipulangkan ke pemiliknya itu mengalami kegagalan pada saat melakukan pelepasan seluruh asesoris Crane SANY 600 Ton tipe SCC 6000A di proyek tersebut.

Namun saat dikomfirmasi langsung ke operator Crane tersebut berinisial IS mengatakan ke awak media bahwa itu benar terjadi akibat kegagalan prodak yang dimana opertor tersebut sudah mengikuti langkah kerja menurut prodak crane tersebut.Namun sangat disayang salah satu dari rekan operator tersebut mengalami luka ringan berinisial N saat terjatuh dari area crane tersebut akibat melihat crane tersebut gagal saat dioperasikan oleh operator crane tersebut.

Adapun tindakan keselamatan yang dilakukan oleh para pekerja proyek terbesar di lokasi dataran tinggi tersebut,langsung melakukan penyelamatan kepada korban kecelakaan kerja tersebut yang dimana dilarikan ke rumah sakit terdekat yang ada di perusahaan tersebut.

Harapan dari manajeman pekerja di proyek tersebut dan dari tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja agar lebih berhati-hati yang mengikuti langkah kerja dengan benar karena beberapa pekerjaan di dataran tinggi sangat mempunyai resiko yang sangat tinggi dimana juga tingkat kelelahan dengan kadar oksigen yang rendah membuat para pekerja hilangnya konsentrasi saat bekerja.Namun sampai saat ini pihak dari manajeman dengan tim investigasi masih mengupayakan informasi pastinya dalam proses pelepasan asesoris crane tersebut yang merugikan pihak pemiliknya yang sekitaran ratusan juta atau sampai miliyaran rupiah tersebut.

Atas kejadian tersebut semua pekerjaan juga dihentikan sampai proses Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Vektor Hutapea

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan tulis komen anda!
Masukkan nama anda disini