MEDIA PURNA POLRI,KUPANG – Dekranasda NTT akan menampilkan ratusan hasil karya koleksi desainer NTT pada ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2019 yang digelar di Jakarta tanggal 27 hingga 31 Maret mendatang.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat kepada awak media dalam jumpa pers di Kantor Dinas Pariwisata NTT, Jumat (22/3/2019).
Pada ajang ini akan ditampilkan 108 baju motif NTT yang merupakan hasil karya 22 desainer lokal di 22 kabupaten/kota.
“Untuk menuju ke ajang ini maka oleh Dekranasda NTT mendatangkan tiga desainer nasional yakni Defrico Audy, Handy Hartono dan Musa Widyatmodjo yang akan membagi ilmu pada desainer lokal”, Kata Julie.
Lanjut Julie, ajang seperti ini memang sudah seringkali diikutinya terutama menampilkan karya pada Butik miliknya yakni Levico. Namun, ketika dirinya sudah memimpin Dekranasda NTT maka pada ajang ini hasil karya yang ditampilkan bukan lagi membawa nama Levico tetapi nama NTT.
Dijelaskannya, pada ajang IFW 2019 yang puncaknya dilaksanakan tanggal 29 Maret mendatang, selama satu jam akan ditampilkan kategori show tunggal. Artinya semua penampilan nanti semuanya dari NTT. Dirinya bersyukur bahwa pada ajang besar ini, pihaknya mendapat dukungan yang luar biasa dari beberapa OPD seperti Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Dikbud, Dinas Koperasi, Tenaga kerja dan Transmigrasi, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu Pintu, Biro Umum setda NTT dan Biro Humas.
“Kita keroyokan untuk mendukung kegiatan besar ini. Tujuan Indonesia Fashion Week adalah agar karya kita dilihat secara nasional dan internasional. Kali ini beda kita libatkan semua sektor karena panggung sendiri tidak mampu. Ini hajatan bersama,” jelasnya.
Pada ajang ini tidak hanya menampilkan tenunan saja, tapi kita mau menunjukan bahwa SDM khususnya para desainer lokal yang punya potensi talenta cukup banyak. Mereka selama ini tidak ada kesempatan tampil sehingga pada momen ini hasil karya desainer lokal sebanyak 108 baju motif NTT akan ditampilkan. Semuanya merupakan hasil karya dari 22 desainer lokal NTT.
Masih Julie, Awalnya desainer lokal tidak percaya diri karena berpikir ini kelas Nasional dan International. Tapi setelah dikumpulkan kami sampaikan bahwa ini kesempatan. Agar mereka lebih percaya diri maka saya undang tiga mentor kelas papan atas bertaraf Nasional dan Internasional. Mentor ke 22 kabupaten. Ilmunya mereka bagikan dengan mereka turun dampingi 22 desainer lokal sehingga tampil nanti tidak sekedar fashion saja tapi SDM desainer lokal juga diperkenalkan. Selama ini bakat terpendam sehingga ini kesempatan mereka tampilkan karyanya.
Dirinyapun mengakui telah melakukan negosiasi dengan panitia agar boleh membawa putri daerah ikut berjalan di panggung Nasional. Setiap kabupaten Jatah 8 kabupaten untuk tampil.
“Untuk ke tiga desainer Nasional ini tidak pelit ilmu karena di Jakarta mereka ini guru. Kita hadirkan mereka karena fashion ini kategori show tunggal dalam satu jam ditampilkan 108 baju dari 22 kabupaten. Tiap kabupaten tiga baju nuansa hitam putih motifnya sendiri, warna alam, warna gojreng. Tujuan untuk mempengaruhi pangsa pasar agar bisa lihat motif karena semua ada di NTT. Tenunan khusus juga kita hadirkan penenun,” ucapnya.
Perhelatan yang bertempat di Plenary Hall, Jakarta Convention center ini turut dimeriahkan oleh tarian khas NTT, yaitu Usif Sonbai. Filosofinya sebagai cermin dari pengorbanan semangat nilai Sobe Sonai.
Pada ajang ini tamu yang hadir sekitar 1.500 orang dan akan diberikan cindera mata berupa makanan khas NTT dimasukan dalam tas yang terbuat dari tenunan juga.
Terlepas dari acara ini kami berharap agar masyarakat semakin mengenal produk tenun NTT yang modis dan bisa dipakai untuk kegiatan atau momen sehari-hari. Dan berdampak terhadap peningkatan permintaan pasar sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat serta perkembangan fashion secara Nasional khususnya di NTT. Pungkas wanita yang juga memiliki brand fashion tenun Levico.
(Oscar MPP )