Oleh : Wildan, Ketua Dewan Pengawas Media Purna Polri

Wafat atau kematian adalah sesuatu yang diyakini pasti terjadi. Namun kapan datangnya adalah ketidakpastian. Boleh jadi seseorang yang sehat dan kuat, tanpa sakit atau ada tanda-tanda suatu gangguan, tiba-tiba dia wafat. Ada seseorang yang sudah bertahun-tahun mengidap suatu penyakit, namun kematian tidak kunjung menjemputnya. Ada yang wafat karena tertabrak, ada yang wafat karena dibunuh, dan lain sebagainya.

Setiap orang mempunyai takdir wafat atau kematiannya masing-masing. Bagi beberapa orang, kematian adalah sesuatu yang menakutkan. Bagi beberapa orang, kematian adalah suatu peringatan. Bagi beberapa orang, ditinggal mati oleh seseorang adalah kesedihan. Adakah orang yang berpikir bahwa kematian adalah sesuatu yang harus dikalahkan?

Kematian jelas tidak bisa dikalahkan. Datangnya kematian adalah sewaktu-waktu tanpa bisa kita duga. Setelah mati adalah kehidupan yang kekal selama-lamanya yang mana hanya ada dua pilihan, kehidupan surga atau kehidupan neraka. Tidak ada tempat antara surga dan neraka. Sudah selayaknya kita mempersiapkan diri kita untuk kehidupan sesudah mati.

Masalahnya adalah ketika “orang ingin memastikan ketidakpastian”. Sekali lagi kita tekankan, masalahnya adalah orang ingin memastikan ketidakpastian. Mari kita pahami bersama-sama maksud kalimat orang ingin memastikan ketidakpastian.

Katakanlah anda tinggal di Serang memesan tiket hari ini untuk berangkat ke Bali esok hari pukul 6 pagi melalui bandara sokarno Hatta. Di tiket tertulis agar sudah berada di bandara 2 jam sebelum terbang. (anda memastikan) Pukul 2.00 dini hari anda sudah bangun bersiap-siap, dan (anda memastikan) maksimal pukul 3.00 anda sudah berangkat dari Serang ke Bandara Sokarno Hatta. (anda memastikan) Pukul 4.00 anda tiba di Bandara Soekarno Hatta dan pukul 6.00 anda sudah terbang ke Bali.

Segalanya nampaknya sudah pasti yaitu pukul 6.00 besok anda terbang ke Bali, sehingga anda sudah bisa bersiap-siap. Apakah waktu kematian bisa dipastikan ? Itulah yang saya maksud dengan “orang ingin memastikan ketidakpastian”. Orang sering lengah dan tidak siap ketika menghadapi ketidakpastian.

Setiap orang mendambakan kepastian. Itulah sebabnya orang berlomba-lomba mendaftar menjadi Pegawai Negeri atau Pegawai BUMN atau Pegawai Perusahaan besar (TBK) demi meraih kepastian.
Ketidakpastianlah yang membuat orang cemas.

Waktu kematian adalah ketidakpastian. Itulah sebabnya banyak orang cemas atau takut atau bersedih menghadapi kematian.
Supaya tidak cemas, hendaknya sebagai manusia kita berpegang teguh pada takdir Alloh. Hanya Alloh lah yang memiliki kepastian.

Alloh berfirman didalam Q.S. 41:30 :
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan “Tuhan kami ialah Alloh”, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa bersedih, dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan oleh Alloh kepadamu”.

Itulah kepastian dari Alloh. Karena itu bersiaplah untuk menghadapi pertemuan dengan Alloh, walaupun waktu pertemuannya tidak pasti, janganlah kita lengah. Tetaplah fokus mempersiapkan diri kita, menanam amal kebaikan untuk bekal kehidupan di akhirat.
Salam Kepastian.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan tulis komen anda!
Masukkan nama anda disini