Jawa Barat, MP-POLRI – Malpraktik dalam bidang kedokteran adalah tindakan yang salah atau tindakan yang menyalahi prosedur yang dilakukan oleh seorang dokter sehingga merugikan pasien. Diduga malpraktik terjadi di rumah sakit Primaya di wilayah Karawang yang mengakibatkan Pasien menderita luka berat.
Seorang pasien berinisial WN awalnya datang ke RS Primaya bermaksud hanya check up bekas luka pada tanggal 19 November 2024.

Seminggu kemudian, WN ingin mengambil hasil check upnya, namun dr. Rjs seorang dokter urologi yang menangani lukanya tiba-tiba menyarankan dirinya melakukan operasi .
Pasien pertama kali masuk ke RS. Primaya pada tanggal 19 November 2024 silam, awalnya hanya ingin mengambil hasil check up minggu sebelumnya namun, Dr. Rajasa yang menangani pasien langsung menyarankan tindakan operasi keesokan harinya.

“Pada waktu itu, tadinya saya cuma mau ambil hasil check up di waktu minggu sebelumnya, tapi dokter bilang tiba-tiba suruh operasi,” ucap WN.

Lebih lanjut WN menerangkan, “pasca saya beres operasi, saya di suruh pulang seminggu kemudian padahal kondisi saya lekosit nya masih tinggi di angka 17.000. Pasca operasi itu, saya di tinggalkan oleh dokter yang menangani tanpa ada dokter pengganti dengan alasan akan melaksanakan Ibadah Umroh”.

Ketika diklarifikasi oleh awak media, pihak RS. Primaya Karawang melalui Kepala Medis yang juga salah satu dokter dari bagian management menjelaskan bahwa pihak RS Primaya tidak mengetahui adanya pasien seperti itu. “Kami akan menyampaikan kepada dokter yang bersangkutan dengan adanya keluhan seperti ini. Lebih lanjut, kami siap memberikan fasilitas kepada pasien atas kejadian tersebut”, ujar Kepala Medis RS Primaya.

Menanggapi penjelasan dari pihak RS Primaya, WN menolak karena merasa trauma dengan tindakan yang di lakukan oleh dokter dan Pihak Rumah sakit. Istri WN yang saat itu mendampingi menceritakan bahwa dirinya juga mendapatkan pelayanan yang buruk dari salah satu perawat IGD RS. Primaya. Perawat dari IGD tersebut menyuruhnya pulang ketika WN di bawa ke ruang Intalasi Gawat Darurat (IGD) dengan mengatakan, “Udah ibu pulang saja karena percuma tidak akan ada tindakan, dokternya tidak ada”.

Menurut pengamatan tim awak media saat menyambangi rumah WN, sampai saat ini kondisi WN sangat memprihatinkan. Sebagai tulang punggung keluarga, WN tidak dapat berbuat banyak dengan berbaring di atas tempat tidur selama 4 bulan pasca operasi. WN merasa sangat dirugikan dengan pelayanan buruk yang dilakukan oleh RS. Primaya Karawang.

Sampai berita ini di terbitkan, tim awak media belum mendapatkan konfirmasi dari Dokter yang menangani pasien. (Tim Jabar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan tulis komen anda!
Masukkan nama anda disini