REJANG LEBONG MPP – Pekerjaan Pemeliharaan Rutin Jalan di Kabupaten Rejang Lebong prov Bengkulu yang menelan anggaran APBD 2024 sebesar 3 Milyar Rupiah dilaksanakan secara swakelola oleh DPUPRPK Kab RL Bidang Bina Marga (BBM) hal ini sangat benar dilaksanakan pada Dinas yang terkait dan Bidang yang benar- benar membidanginya, diperkirakan tidaklah mungkin terjadi kesalahan dalam pelaksanaan dilapangan kecuali memang di sengaja untuk memperkecil biaya yang keluar walaupun anggarannya besar.
Ketika dikonfirmasi minggu pagi,9/6/2024 yantok selaku pptk Pupr Rejang lebong mengatakan kegiatan itu bukan dikerjakan oleh nya itu dikerjakan oleh orang lain alias Hantu siluman,jelas ini bukan gawean saya nanti saya cari impormasi siapa yang mengerjakan nya elak yanto tapi di lobang segi empat kurang padat itu Depan SD IT itu gawean saya bulan lalu ini dikerjakan mendadak dadakan galo mau lebaran,”kata yantok.
Dari pantauan awak media MPP minggu (09/06/2024) terdapat pekerjaan tambal sulam di beberapa titik jalan yang masih baru di lokasi Kelurahan Sidorejo Kecamatan curup tengah yang dilaksanakan secara asal-asalan jadi batu berhamburan karena kurang Aspal sangat buruk dimana batu tambal sulam yang sudah berhamburan, dan sangat sulit diartikan tambal sulam ini menggunakan bahan campuran apa, di sebut hotmix ac-base kualitasnya jauh dibawah nya apalagi hotmix ac-bc ataupun ac-wc tambah jauh perbedaannya.
Dan adalagi pekerjaan tambal sulam yang lama yang dikerjakan sekitar bulan april kemarin yang kondisi sekarang jalan tersebut sudah turun dari elevasi jalan lama yang ada.
Kalau pekerjaan tambal sulam ini bukan milik DPUPRPKP Kab RL Bidang Bina Marga itu bisa dipastikan tidak mungkin karena ruas jalan Kelurahan Sidorejo Kec Curup Tengah milik kabupaten Rejang Lebong siapapun yang ingin merusak ataupun membangun haruslah mendapat izin resmi dari Pemerintah Rejang Lebong jadi bisa dipastikan Pekerjaan tambal sulam itu milik DPUPRPKP Kab RL Bidang Bina Marga.
Warga setempat yang dijumpai oleh awak media dilokasi pekerjaan tambal sulam Tidak mau disebut nama ini berkomentar.
“lihatlah pak jalan yang ditambal yang beberapa bulan yang lalu sudah amblas dan turun dari permukaan jalan lama padahal itu masih baru, belum lagi pada saat pengerjaan nya tidak seperti yang pernah saya lihat di kota-kota lain jalan yang mau ditambal itu di garis berbentuk segi empat dan dilobangi pake alat baru disiram aspal cair selanutnya di lapisi oleh aspal hotmix yang permukaannya lebih tinggi dari jalan lama, jadi kalau sudah beberapa bulan jalan nya rata dengan jalan lama, tidak seperti jalan ini pak, lihat lah sendiri,” ujarnya.
Belum lagi yang diujung sana pak mari kita lihat,
Ini jalan baru pak belum sampe sebulan ditambal, saya aja masyarakat awam
malu pak melihat orang benarin jalan seperti ini.
Batu campur aspal ini ditumpuk-tumpuk, diratakan ala kadarnya jadi seperti ini, ini sebenernya aspal apa pak?, aneh saya melihatnya baru kali ini saya lihat yang model seperti ini, memangnya gak pake uang negara apa benerin jalan seperti ini, hanya dalam hitungan hari jalan yang ditambal sudah mulai hancur lagi, dan juga saya juga bingung apa guna nambal jalan seperti ni, ujar nya sambil menggelengkan kepala.
“Kami berharap pihak APH harus memeriksa orang orang yang bikin jalan ini, apa tujuannya dan sudah menghabiskan uang negara berapa banyak yang tampa ada manfaat sama sekali, tutupnya sambil berlalu berjalan.
Fds mpp