Muara Teweh,MPP – Sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapan anggota dalam memanfaatkan media digital secara bijak, personel TNI jajaran Kodim 1013 Muara Teweh (Mtw) mengikuti webinar program Literasi Digital Sektor Pemerintah Tahap 1 di Ruang Yudha Makodim 1013, Jl. A. Yani, Kelurahan Lanjas, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara Selasa, (4/6/2024).
Literasi digital merupakan program nasional yang telah dicanangkan oleh Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo, sejak tahun 2021. Dalam kegiatan ini, hadir seluruh anggota Kodim 1013 Muara Teweh. Program Literasi Digital Sektor Pemerintah bertujuan memanfaatkan media digital seperti alat komunikasi, jaringan internet, dan lainnya secara daring. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Kegiatan ini memaparkan tugas TNI sesuai UU Nomor 34 Tahun 2004, yang meliputi menjaga kedaulatan negara dalam bidang pertahanan dan keselamatan. TNI diharapkan mampu mengidentifikasi ancaman baru di era digital, seperti serangan siber, propaganda yang mengancam keamanan nasional, terorisme siber, dan serangan siber lainnya.
Komandan Kodim 1013 Muara Teweh, Letkol Inf Agussalim Tuo, S.H., M.IP., menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan penting bagi para prajurit jajaran Kodim 1013 Muara Teweh.
“Kegiatan ini membantu prajurit dalam memanfaatkan teknologi digital secara bijak, cerdas, dan teliti, dengan memedomani empat pilar literasi digital yakni etika digital, budaya digital, keterampilan digital, dan keamanan digital,” jelasnya.
“Dengan demikian, para anggota Kodim 1013 Muara Teweh dapat semakin bijak dan cakap dalam memanfaatkan teknologi digital,” tambahnya.
Literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet, dan media sosial. Hampir semua prajurit TNI dan keluarganya memiliki ponsel. Penggunaannya perlu diatur dan disosialisasikan.
“Etika digital sangat penting diperhatikan oleh prajurit TNI, mengingat di dunia maya kita bisa dengan mudah melakukan apa pun, sehingga banyak yang melupakan etika dalam berkomunikasi karena tidak berhadapan langsung secara fisik,” ujarnya.
Menurutnya, “Kita tahu di seluruh dunia instansi militer menganut asas kerahasiaan. Ada hal yang bisa dipublikasikan dan ada yang tidak, ini harus menjadi perhatian bagi seluruh prajurit dan keluarganya,” tandasnya.
“Diharapkan kepada seluruh jajaran Babinsa, kita harus bisa memilah-milah apa yang harus dibagikan, serta memahami dampak positif dan negatifnya terhadap institusi. Harus bijak dalam bermedia sosial,” pungkasnya.(M.Ilmi).
(Sumber: Pendim 1013/Mtw)