Media Purna Polri, Bekasi – Ketua Umum Masyarakat Peduli Anti Narkoba (Mapan) Indonesia PSF Parulian Hutahaean menyatakan peredaran Narkoba di pedesaan semakin mengkhawatirkan.
Untuk itu Mapan Indonesia yang berkantor pusat di kawasan Buaran Jakarta Timur, kini mulai merambah ke kawasan pedesaan atau dikenal dengan Resort Kabupaten Bekasi tepatnya di Perumahan Bekasi Griya Pratama, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tambun Selatan.
“Sistuasi di Pedesaan sangat riskan, oleh sebabnya ia akhirnya memutuskan untuk fokus di desa baik dari segi pemberantasan, pencegahan, pemberdayakan bahkan masalah penanganan hukumnya,” ujar Ketum Mapan pada hari Rabu (10/10/2018)
Menurutnya dalam masalah penanganan hukum terbagi dalam 2 segi yaitu dari segi hukum dan segi rehabilitaasinya.
“Penanganan ini kan ada dua, dari segi hukum dan rehabilitaasinya. Kita tidak mau ujug ujug ditembak mati dihukum dengan tidak jelas, kalau pasal pasal itu jelas namun oknum oknumnya yang mempergunakan dan menempatkan terhadap mana yang pemakai, mana yang pengedar,” terangnya.
Rully panggilan akrabnya, menjelaskan pihaknya memberikan arahan kepada masyarakat bagaimana pemahaman hukumnya dan juga meminta kepada aparat penegak hukum untuk tidak sembarang tangkap.
Lebih lanjut Rully menegaskan organisasinya saat ini mengedepankan jargonnya yaitu “Desa mengepung Kota”
“Kita memang pusatnya di Jakarta secara organisasi, namun kita melihat lebih jauh dari pada bahaya narkoba ini merembet terlalu jauh menjangkiti masyarakat di desa lebih bagus kita cover duluan,’ imbuhnya.
“Mapan Indonesia sudah sangat dikenal terutama khususnya di wilayah Provinsi Jawa Barat. Mapan hadir di Bekasi, Bogor, Ciamis, Kota Bandung, Garut, Pangandaran. Meskipun dinilai sangat vokal, Mapan bukanlah organisasi yang terlalu mengharapkan anggaran pemerintah, akan tetapi ketika Mapan sudah berbuat pemerintah tolonglah lihat,” pungkasnya. (Team)