MEDIA PURNA POLRI,ROHIL- Aktivitas Penampungan minyak CPO illegal semakin marak saja di Jalan Lintas Rohil, Riau.Simpang Solah Kepenghuluan Cepedakrauk, Kecamatan Tanah Putih Kab Rokan Hilir.Mafia Penampung Minyak CPO ini disebut-sebut bernama (SAB).

Minyak CPO yang ditampung mafia ini dari mobil-mobil Tangki yang berasal dari luar yang melakukan pembongkaran minyak ke kawasan industri di Kota Dumai.

Informasi yang dihimpun awak media bahwa mafia yang disebut (SAB) memiliki 1 titik lokasi penampungan CPO illegal yang keberadaannya di Kecamatan Tanah Putih Rohil.

Dari hasil survei lokasi penampungan minyak CPO yang ditelusuri oleh awak media, bahwa ada 1 titik lokasi penampungan minyak CPO illegal yang bebas melakukan aktivitas illegalnya yang tak tersentuh hukum oleh pihak Kepolisian Rokan hilir maupun Polda Riau.

Namun hasil investigasi awak media di lapangan, Jum’at(10/08/2018),disinyalir penampung minyak CPO illegal Simpang Solah, kemudian juga penampung minyak CPO.

Cara kerja para mafia ini, dengan memanggil supir Truck Tangki yang melintas di jalan raya, agar masuk ke dalam area penampungan.

Ironisnya area tempat mafia tempat penampungan minyak CPO illegal ini sangat mudah dilihat oleh siapapun, termasuk penegak hukum, dikarenakan di depan lokasi penampungan di dirikan Pos di pinggir jalan raya untuk memanggil-manggil supir truck dan mengatur arus lalu lintas keluar masuk area penampungan.

Setelah supir Truck masuk ke lokasi area penampungan illegal tersebut, sang supir pun membuka segel dari kran atau dari atas tutup tanki truck.

Maka tak jarang terdengar, para supir truck CPO ini menyebut istilah (Kencing) dengan mengeluarkan minyak dari tanki truck sekitar 1 gelang hingga 4 gelang, yang isi minyak tersebut pergelangnya mencapai 70 Keram,Harga minyak CPO pergelang Cuma Rp 250,000 Bahkan 3000,000 Pergelang.

Modus para supir yang sudah (Kencing) tersebut, agar tidak ketahuan perusahaan ditempat mereka membongkar minyak CPO tersebut, maka para supir pun menggunakan modus, para supir mengganti CPO yang telah di jual ke mafia, dengan mengisi air dalam plastik besar dalam jumlah banyak.
Sehingga ketika sampai di bongkaran pabrik perusahaan, plastik di bocorkan agar air tumpah, dan ada juga dengan pola membawa bandul alumunium padu ketika truck masuk melewati pos security perusahaan, bandul dan air ikut tertimbang, setelah selesai CPO di curahkan, bandul di keluarkan oleh seseorang yang di masukkan ke dalam baju, atau di pikul. Bobot berat 1 bandul terbuat dari aluminium padu dengan berat antara 15 -20 Kg.

Namun yang menjadi pertanyaan awak media adalah, begitu bebasnya para mafia penampung minyak CPO illegal di Simpang Solah ini yang sama sekali tidak tersentuh hukum, ada apa dengan penegak hukum di Rohil. Dan ironisnya tempat-tempat para mafia penampung minyak CPO ini Tidak jauh dari kantor penegak hukum.(Team MPP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan tulis komen anda!
Masukkan nama anda disini