Murung Raya, MP-POLRI

– Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Murung Raya terus berinovasi dalam meningkatkan akses layanan administrasi kependudukan. Melalui strategi jemput bola, Disdukcapil kini aktif turun langsung ke desa-desa, termasuk daerah terpencil, guna memfasilitasi pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi warga.

Kepala Disdukcapil Murung Raya, Regita, menyampaikan bahwa timnya pada Selasa (22/4/2025) telah diberangkatkan menuju Desa Seribu Riyam dan Uut Murung untuk menjalankan pelayanan kependudukan terintegrasi. Menurutnya, langkah ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali kelompok rentan.

“Pelayanan ini mencakup kunjungan langsung ke rumah-rumah bagi penyandang disabilitas dan pasien yang sedang dirawat. Mereka tetap kami layani, baik untuk pengambilan foto maupun perekaman data, demi memastikan hak administrasi mereka terpenuhi,” ujar Regita.

Meski begitu, Regita mengakui bahwa terdapat tantangan di lapangan, salah satunya kurangnya pelaporan dari warga yang belum memiliki KTP kepada perangkat desa, yang menghambat proses pendataan awal.

Ia juga menekankan bahwa faktor jarak menjadi alasan utama pelaksanaan pelayanan keliling ini. “Biaya perjalanan dari desa ke ibu kota kabupaten cukup besar. Karena itu, kami pilih untuk hadir langsung di tengah masyarakat, agar proses pengurusan dokumen menjadi lebih mudah dan terjangkau,” ungkapnya.

Disdukcapil memastikan bahwa seluruh layanan yang diberikan, baik di kantor maupun saat kegiatan lapangan, tidak dipungut biaya alias gratis. Tujuannya adalah memastikan semua warga memiliki dokumen kependudukan yang sah dan diakui negara.

“Ini bagian dari komitmen kami untuk mendekatkan pelayanan dan mendorong kepemilikan dokumen resmi di seluruh wilayah Murung Raya,” pungkas Regita.

Langkah jemput bola ini mendapat apresiasi dari masyarakat desa yang merasa terbantu dengan kehadiran layanan langsung di wilayah mereka, terutama bagi yang kesulitan menjangkau kantor pelayanan karena jarak dan keterbatasan biaya.

(M.Ilmi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan tulis komen anda!
Masukkan nama anda disini