Kemiri, MP-POLRI – Proyek pembangunan paving blok di RT 08/02 Desa Kemiri kecamatan Kemiri Kabupaten Tangerang kembali menjadi perhatian publik. Kali ini, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah(DPD) Jajaran Wartawan Indonesia(JWI) kabupaten Tangerang , Agus Saparudin , angkat bicara dan mempertanyakan prosedur pelaksanaan proyek tersebut. selasa (24/12/24).

Menurut Agus, berdasarkan laporan yang diterima pihaknya, pengerjaan proyek tersebut diduga dilakukan tanpa mengikuti prosedur yang benar.

“Kami menduga adanya kejanggalan dalam proses perencanaan hingga pelaksanaan proyek ini. Pertanyaannya, bagaimana prosedur pengadaan proyek ini dilakukan? Apakah sudah sesuai dengan aturan yang berlaku?” ujar Agus kepada beberapa wartawan dilokasi tersebut.

Ia juga menyoroti kualitas paving blok yang dinilai buruk dan pengerjaan yang terkesan asal jadi. “Paving blok yang dipasang terlihat tidak kokoh, banyak yang tidak rata dan retak, bahkan ada yang ambles. Apakah material yang digunakan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan? Ini perlu diaudit secara transparan,” tambahnya.

Sementara itu, Warga sekitar juga mengeluhkan hasil proyek tersebut. Mereka merasa bahwa pembangunan ini hanya membuang anggaran tanpa memberikan manfaat maksimal. “Kami sebagai warga tentu kecewa. Hasilnya sangat tidak memuaskan, dan ini menimbulkan kecurigaan ada yang tidak beres,” kata salah seorang warga.

Agus menegaskan bahwa Jajaran Wartawan Indonesia akan mengawal kasus ini dan mendesak pihak terkait untuk memberikan penjelasan terbuka.

“Kami meminta transparansi dari pemerintah desa dan pihak pelaksana proyek. Jika ditemukan indikasi pelanggaran, harus ada tindakan tegas, termasuk melibatkan aparat penegak hukum,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kemiri saat dimintai tanggapan mengaku siap memberikan klarifikasi. “Kami akan segera mengevaluasi proyek ini dan memanggil pihak-pihak terkait untuk menjelaskan duduk perkaranya,” katanya singkat.

Warga berharap investigasi dilakukan dengan serius dan segera ada perbaikan terhadap proyek yang dinilai tidak sesuai harapan tersebut. “Kami ingin pembangunan yang benar-benar bermanfaat, bukan sekadar formalitas,” pungkas warga.

Ag94

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan tulis komen anda!
Masukkan nama anda disini