Murung Raya, MP-POLRI – Seiring dengan ditetapkannya calon Bupati dan Wakil Bupati Murung Raya (Mura) periode 2024-2029, dua pasangan calon, Heriyus, S.E., MM – Rahmanto Muhidin, S.H.I., M.H (Hebat) dan Drs. H. Nuryakin., M.Si – Dr. Doni, S.P., M.Si (Nurani), telah resmi membentuk tim sukses masing-masing untuk mempersiapkan diri menghadapi kontestasi Pilkada yang akan digelar pada 27 November 2024.
Pasangan Hebat menunjuk Ahmad Tafruji, S.P, seorang politisi dari PAN yang sudah berpengalaman di ranah politik lokal, untuk memimpin tim sukses mereka. Di kubu Nurani, tampuk pimpinan tim sukses dipercayakan kepada Rumiadi, S.E., S.H, politisi senior dari PDIP yang juga telah malang melintang dalam dunia perpolitikan di Murung Raya.
Pasangan Hebat didukung oleh sembilan partai politik, yakni Nasdem, PKB, PAN, Demokrat, Golkar, Perindo, PBB, PSI, dan Hanura, yang mengantongi 12 kursi di DPRD Murung Raya. Sementara itu, pasangan Nurani didukung oleh PDIP, PPP, PKS, dan Gerindra dengan kekuatan 13 kursi di DPRD.
Pertarungan antara kedua tim sukses ini diprediksi akan sengit, mengingat masing-masing membawa kekuatan politik tersendiri. Namun, bukan hanya partai pendukung yang akan menjadi penentu kemenangan, tetapi juga strategi yang diterapkan oleh masing-masing tim sukses dalam meraih simpati dan dukungan masyarakat. Pembentukan tim yang solid serta strategi komunikasi yang efektif menjadi kunci keberhasilan mereka.
Ahmad Tafruji, yang telah menjabat sebagai Anggota DPRD Murung Raya selama tiga periode, diharapkan mampu memimpin tim sukses Hebat dengan pengalaman dan ketegasan yang dimilikinya. Sementara Rumiadi, dengan enam periode pengabdian di DPRD, diyakini memiliki kematangan dalam memimpin tim sukses Nurani. Keduanya dianggap memiliki kompetensi untuk menavigasi tim sukses di tengah tantangan yang dihadapi.
Reno, S.Kom., M.I.Kom., seorang praktisi media di Murung Raya, menilai bahwa pemilihan ketua tim sukses ini bukan tanpa alasan. Menurutnya, baik Ahmad Tafruji maupun Rumiadi dipilih melalui proses pertimbangan yang matang oleh masing-masing pasangan calon.
“Kedua ketua tim sukses ini memiliki nilai tambah yang diakui oleh masing-masing pasangan calon, sehingga mampu menggerakkan tim dengan solid dan terarah,” jelas Reno.
Lebih lanjut, Reno menggarisbawahi pentingnya peran ketua tim sukses dalam menjaga kekompakan dan keharmonisan di dalam tim. Komunikasi yang efektif di tingkat internal maupun eksternal sangat diperlukan untuk mencegah gesekan yang bisa melemahkan soliditas tim.
“Ketua tim sukses yang memiliki pengalaman luas akan mampu mengelola potensi konflik di dalam tim dan memastikan setiap anggota bekerja dengan satu visi,” tambahnya.
Di sisi lain, tantangan yang dihadapi oleh masing-masing tim sukses bukan hanya sekadar merancang strategi kemenangan, tetapi juga menjaga etika politik selama masa kampanye. Reno menyoroti fenomena kampanye hitam yang kerap terjadi di media sosial.
“Sayangnya, praktik saling menjatuhkan antar pendukung sudah mulai terlihat di platform media sosial. Ini harus dihindari karena bisa merusak citra pasangan calon dan memecah belah masyarakat,” tegasnya.
Reno juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama proses Pilkada. Ia mengingatkan bahwa strategi komunikasi yang salah, seperti perang psikologi yang bersifat ofensif, bisa menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
“Dalam ilmu komunikasi politik, perang psikologi memang sering digunakan untuk melemahkan oposisi. Namun, kita harus mempertimbangkan dampaknya terhadap stabilitas sosial dan keamanan,” ujarnya.
Pada akhirnya, menurut Reno, keberhasilan tim sukses dalam memenangkan Pilkada bukan hanya diukur dari jumlah suara yang diraih, tetapi juga dari kemampuan mereka menjaga integritas pemilu yang jujur, aman, dan damai.
“Kemenangan terbesar adalah memenangkan hati rakyat tanpa menciptakan perpecahan dan kericuhan,” pungkasnya.(red).