Taneh Karo_Ratusan warga yang terdiri dari tiga desa yakni Desa Kabung,Desa ujung bandar dan Desa Barus julu Kecamatan BarusJahe Kabupaten Karo kembali geruduk kantor DPRD Karo menuntut haknya agar proyek Pipanisasi air bersih di Desa Kabung agar segera diberhentikan,Senin (20/11/2023).
Menanggapi hal tersebut DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) karo mengundang warga masing masing lima orang perwakilan setiap Desa,untuk dibuka dalam sidang RDP (Rapat Dengar Pendapat) yang dipimpin langsung ketua DPRD karo Iriani br tarigan didampingi wakil ketua David Sitepu.Wakil Bupati Bupati Karo Theopilius Ginting.
Dan beberapa anggota dewan lainnya juga ikut menghadiri RDP tersebut beserta perwakilan Camat Barus Jahe,Danramil Barus Jahe, Kapolsek Barus Jahe dan Dinas Pengerjaan umum dan tata ruang (PUTR),Eduwad sinulingga.ST,selaku kepala dinas,irma selaku kepala bidang(kabid) cipta karya dan para stafnya.
Turut serta kepala Desa kabung,Ujung badar, Barus julu dan perwakilan dari warga. Dalam RDP tersebut Kepala dinas PUTR Eduwad sinulingga ST,menjelaskan bahwa dalam menjalankan mekanisme proyek air bersih tersebut sudah melalui kajian dan tahap tahapan.
Sehingga dalam pelaksanaan pembangunan proyek kami sudah menjalankan prosedurnya, namun kepala desa kabung Purnama Barus memaparkan bahwa sebelum dilantik sebagai kepala desa proyek air bersih sudah ada sebelum saya menjabat,ucapnya.
Namun warga melalui perwakilannya,Aldi selaku Koordinator aksi mengatakan dengan tegas “menurut kami dengan adanya proyek sarana air bersih yg di peruntukkan ke Desa tanjung Barus jelas mengurangi debit ke Desa kami.
Sehingga kami kekurangan air bahkan kekeringan,dan meminta kepada pihak pengerjaan umum Karo supaya transparan dalam hal ini,karena menurut pandangan kami ada yang disembunyikan terhadap kami “pungkasnya.
Setelah itu selang waktu kurang lebih tiga jam dalam rapat dengar pendapat maka dapat kesepakatan,yaitu proyek air bersih tersebut akan di berhentikan untuk sementara,sehingga ketuk palu ketua DPRD Karo menandakan selesai sudah rapat dengar pendapat.
Namun diluar dugaan diluar kantor DPRD Karo ada saling dorong antara massa yg dari pagi menunggu hasil rapat dengan satpol PP, sehingga ada korban pemukulan yang diduga dilakukan oknum satpol PP.
Aldi selaku perwakilan warga mengatakan dengan adanya insiden ini maka kami menolak kembali hasil rapat yang sudah disepakati karena menurut saya kami dizolimi,dan seraya mengucapkan menentang ketidakadilan semena terhadap kami,dengan nada berapi api api.(Philip Surbakti/Robinson Ginting)