Media Purna Polri, Semarang – Kebulatan Tekat Perempuan Hebat Semarang, dalam kegiatannya yaitu berkaitan dengan kasus yang sekarang ini sedang meningkatnya dan menyebar di seluruh Indonesia, dimana yang menjadi sasaran adalah wanita dan anak di bawah umur. Maka dalam hal ini Gerakan Organisasi Wanita / GOW, yang terdiri dari dari beberapa elemen / komponen seluruh Organisasi Wanita, yang kurang lebih ada 28 Organisasi Wanita yang ada di Kota Semarang, dalammelakukan, pelaksanaan Apel Pagi, yang di selenggarakan pada pukul 07.00 dan mengambil lokasi di halaman Balai Kota, Jln Pemuda Semarang.
Apel pagi – Three Ends ini di ikuti oleh tidak kurang dari 1.250 peserta, yang terdiri dari seluruh Organisasi Wanita, LSM, Ormas, Persatuan Wanita dari AD, AL, AU dan dari Kepolisian yang peduli terhadap “STOP 3 komponen” tadi dengan tujuan untuk berkampanye dengan Pola dan Tema “Three Ends”atau Tiga Tuntutan GOW yang antara lain * STOP Kekerasan terhadap Wanita -* STOP Kekerasan terhadap Anak -* STOP Perdagangan Manusia. Hal ini disampaikan oleh Ketua Gerakan Organisasi Wanita / GOW Kota Semarang Ny.Hj.Titi Suseno di damping Ny Endang.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Semarang Hevearita.G Rahayu dan Ibu Tea Hendrar Pribadi/ Istri Wali Kota Semarang, dan dalam sambutannya Tea Hendrar Pribadi, mengatakan bahwa kegiatan ini, dia sangat mendukung sekali, karena saat ini, untuk tiga hal tersebut yaitu sebuah kekerasan sudah sangat meningkat dan apa lagi masalah penjualan manusia. Maka ditekan kankepada para wanita, mari kita bantu dan kita dukung dalam pencanangan ketentuan undang-undang Perlindungan anak serta KDRT, tuturnya.
Dijelaskan pula oleh Hj Titi.S, Ket.GOW, di Jawa Tengah ini untuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga / KDRT adalah kasus kekerasan yang mencapai peringkat tinggi, dan semua itu berkaitan dengan kejenjangan ekonomi, yang kemudian kasus penjualan manusia, maka dalam kegiatan ini, bukan saja kaum wanita, tetapi kaum prianyapun juga ikut serta, untuk melangkah ke depan, bagaimana upaya untuk menurunkan kasus tindak kekerasan ini. Dan satu lagi Hj.Titi menekan kan kepada kaum wanita, bila ada yang menjadi korban kekerasan, jangan takut untuk mengadukan ke Rumah Duka Informasi Mental “SERUNI” naungan Ibu Tea.H Pribadi-istri Wali Kota Semarang, jelasnya.
Hj.Titi menambahkan, dalam menanggulangi kejenjangan ekonomi, para ibu/ kaum wanita dapat mengikuti kursus-kursus ketrampilan dengan melalui Organisasi Wanita, seperti halnya di PKK, WKRI ataupun komponen lain untuk mendaftarkan diri dalam mengikuti kegiatan sesuai dengan bakat dan keahliannya, tidak dipungut biaya, jadi gratis. Hal inilah jalan keluarnya dan juga , sebagai solusi yang menunjang kehidupan ekonomi mapan,” ungkapnya. *Yf*