MEDIA PURNA POLRI,JAKARTA – Pemahaman akan informasi inklusi keuangan merupakan salah satu indikator penting, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskin, Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Rani Nurani pada acara “Edukasi Perilaku Finansial bagi Pengelola Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Jakarta pada Kamis (14/3).

“Pelaku usaha, terutama pengelola UEP dan KUBE perlu mendapat edukasi seperti ini. Kegiatan ini memberikan pemahaman, peningkatan wawasan pengetahuan tentang bagaimana membangun budaya menabung, mengembangkan usaha baik dengan perbankan maupun non perbankan,” ujar Rani.

Rani juga menjelaskan, pentingnya kesadaran untuk mengembangkan perilaku finansial yang baik dalam menjalankan usaha. Hal tersebut nantinya diharapkan akan berdampak positif pada roda usaha yang dijalankan oleh pengelola UEP maupun KUBE.

“Usaha yang dibangun ibu-ibu sekalian diharapkan dapat berkembang, seperti menjadi koperasi. Karena UEP juga salah satu sasaran program pengembangan kewirausahaan terpadu,” ujar Rani.

“Di antara Ibu-Ibu ini kan banyak yang usahanya tata boga, ada yang jualan nasi uduk, buka warung, keripik, peyek, ini adalah aset dan potensi dinas sosial untuk dikembangkan ke depan. Dimana nanti ibu-ibu bisa diberikan pendampingan untuk dibantu dapat perijinan, IUMK (Ijin Usaha Mikro Kecil) ,mengikuti bazar, kurasi produk misalnya,” tambahnya.

Saat ini Dinas Sosial memiliki target 1.157 uep untuk menjadi wirausaha baru. Rani berpesan kepada para pelaku usaha yang hadir untuk terbuka dan menggali informasi jika nanti ada petugas Penyedia Jasa Layanan Perorangan (PJLP) maupun Pengembangan Kewirausahaan Terbaru (PKT) yang survey ke lokasi usaha.

“Jadi nanti jika ada pendamping PJLP PKT ke lokasi Ibu-Ibu, diharapkan dapat diterima dengan baik ya. Manfaatkan kesempatan yang ada,” tutup Rani.

Kegiatan Edukasi Perilaku Finansial tersebut dihadiri 140 orang pelaku usaha binaan Dinas Sosial DKI Jakarta dan menghadirkan narasumber kompeten di bidangnya. Adapun materi yang dibahas antara lain Dasar-Dasar Perkoperasian, Pelaporan Keuangan SIAPIK dari Bank Indonesia, Asuransi Mikro Sosial dari Otorisasi Jasa Keuangan, dan Inklusi Keuangan melalui tabungan Laku Pandai dan akses bantuan permodalan dari Kanwil BNI Jakarta Kemayoran. (Dessi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan tulis komen anda!
Masukkan nama anda disini